Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Jejak "Jack The Ripper"

Kompas.com - 31/05/2010, 16:21 WIB

Oleh: Sarie Febriane

PUKUL 01.30 Whitechapel berselubung gelap. Di sudut jalan yang remang, seorang perempuan bercumbu dengan pria bersetelan gelap. Sekitar 20 menit kemudian, perempuan itu ditemukan telah menjadi mayat.

Itulah kali terakhir Catherine Eddowes terlihat di sudut jalan itu, di St James’s Passage di kawasan Whitechapel, 30 September 1888. Catherine adalah korban keempat Jack The Ripper, pembunuh berantai yang gemar memutilasi korbannya. Identitasnya tak pernah terungkap hingga kini. Jack The Ripper menjadi legenda sadisme dari London, kota abu-abu yang memancing rasa murung.

Dua abad setelah pembunuhan berantai itu, legenda Jack The Ripper yang mendunia masih membius dan menjadi obyek wisata. Inilah salah satu contoh kreatif pengelolaan turisme dengan bermodal narasi, tak semata keindahan kota ataupun alamnya. Kendati hal itu berupa narasi keji dan pilu.

Gelap mulai membayang ketika tiba di Tower Hill sekitar pukul 19.30. Udara dingin merayapi tubuh. Musim semi baru beranjak pada awal April. Berbekal buku kecil panduan ”tur swalayan” Jack The Ripper seharga 3 pounds (Rp 41.250), penyusuran jejak Sang Pembunuh dimulai. Wisata swalayan yang cukup murah di kota mahal seperti London.

Berdasarkan buku panduan, titik pertama yang harus disinggahi adalah St James’s Passage yang bermuara di Mitre Square, tempat mayat Catherine Eddowes tadi ditemukan. Lokasinya sekitar 20 menit berjalan kaki dari Tower Hill. Panduan dalam buku mungil itu cukup deskriptif, dilengkapi peta, cuplikan cerita seperti kesaksian orang yang melihat Catherine terakhir kali, hingga arahan kanan dan kiri. Seluruhnya cukup ditempuh berjalan kaki.

Buku panduan membawa saya ke lima lokasi pembunuhan para korban The Ripper di kawasan Whitechapel. Kawasan ini tak menjanjikan keindahan, hanya berbagai bangunan kelam, apartemen, perkantoran, masjid (The East London Mosque), toko, dan juga bar. Beberapa bar lawas bahkan terkait dengan Jack The Ripper. Sekali pun kuno, atmosfer bar-bar ini amat nyaman, tak terasa angker.

Bar kuno itu, misalnya, Still and Star Pub yang berdiri sejak tahun 1880, Hoop and Grapes Pub (tahun 1600), The White Hart Pub (1721), dan The Ten Bells (1753). Bar yang terakhir diduga merupakan lokasi favorit The Ripper untuk minum-minum. Annie Chapman yang mayatnya ditemukan di Hanbury Street masih sempat bekerja di The Ten Bells pada malam dia tewas di ujung belati The Ripper.

Lima korban

Para ripperologist meyakini korban The Ripper adalah lima perempuan pekerja seks. Pembunuhan oleh The Ripper itu adalah bagian dari peristiwa Whitechapel Murders, yaitu pembunuhan 11 perempuan, yang tak pernah terungkap. Kelima korban The Ripper itu adalah Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Mary Jane Kelly, dan Catherine Eddowes. Mereka dibunuh pada Agustus-November 1888.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com